.

Pages

Wednesday, January 24, 2018

Generasi Micin?

Umur 24 rasa 25 atau sebaliknya umur 25 rasa 24? Ga ngerti ya. Yaudah iyain aja. Panjang kalo diceritain mah.

Tahun semakin maju semakin banyak kolaborasi perkembangan dunia . 2018 waktu yang cukup lama merasakan kehidupan dengan segala Rahmat-Nya terus memberikan kesempatan agar tidak pernah lelah untuk bersyukur. Apalah hamba dan kalian semua ini hanya seperti dandaleon yang ditiup sedikit saja sudah bisa hancur melebur.

Sudah berapa kali isu bumi memporak porandakan pemikiran manusia. Ga usah deh kita bahas bahasa bumi terlalu luas. Lihat negara kita Indonesia, yang katanya Bhineka Tunggal Ika dan seharusnya seperti itu.

1945 meraih kemerdekaan dengan perjuangan para pahlawan, Soekarno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dengan didampingi  Moch hatta berbekal  secarik kertas berisi tulisan tangan naskah proklamasi percaya diri dan tegas mengumandangkan seperti halnya dalam sejarah Islam Bilal Bin Rabbah dengan lantang mengumandangkan Azan setelah selesainya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam  beserta sahabat membangun Masjid Nabawi.

Bagaimana dengan Generasi Zaman Now yang katanya udah kebanyakan Micin? Katanya loh... kalo bukan, syukur Alhamdulillah.
Bukan lagi fisik yang dipertaruhkan ini lebih dari segala hal, yaitu pemikiran. Betapa banyak orang-orang dihasut dengan berbagai macam informasi  yang belum tentu jelas keabsahannya. Saling menghasut dalam perbedaan kelompok, suku, ras, budaya  bahkan agama dan merasa bahwa kita yang benar,ya yang paling benar.

Tidak sedikit saling memacu perdebatan tapi tidak banyak yang mengaplikasikan kesimpulan. Jangan menerka. Jangan merasa tahu. Apapun yang dipikirkan, resapi dulu. Apakah benar? Ataukah salah? Jika benar, baikkah untuk diumbar? Jika salah, lebih baik intropeksi diri.Bila engkau menemukan cela pada seseorang, dan hendak ingin mencelanya. Bercerminlah, tanyakan pada dirimu sendiri.

Salam, gadis Humaniora.
pemuda perdamaian.


No comments: