Pada tgl 13 September 2013 tepatnya hari jum’at pada jam 09.30 telepon selularku (baca: HP) berbunyi ku lihat layar Hpku tertera nama “Dosen.Pak Lalu” sontak ku merasa kaget memang karena seorang dosen yang menelepon “menurutku Dosen, Kiai, atau semacamnya adalah guru besar yang sangat harus aku hormati setelah orang tuaku” pasti ada kabar atau kepentingan penting atau apalah semacamnya yg pastinya important. ku angkat telepon dari beliau karna terlalu bising dengan suara televisi aku pindah ke ruang tamu karna pada saat itu aku sedang asik menonton acara Transtv yang iseng banget :D yaitu UPS SALAH hostnya Vincent. ku tinggalkan Vincent karna ada telepon dari orang yang jauh lebih penting daripada acaranya hehe.. ku simak baik-baik perkataan pak dosen, beliau berkata “selamat ya, coba buka link ini blablabla” aku bingung sekaligus heran SELAMAT untuk apa??? Kemudian aku jawab dengan takzim “iya pak nanti saya buka link nya, terima kasih banyak pak infonya” padahal aku gak ngerti apa yang dimaksud pak dosen ku itu.
Segera ku ambil laptop Lenovo, ku buka sambil harap-harap cemas menunggu loading nya Windows 7. laptop ini ku beli dari uang beasiswa Bank Mandiri satu tahun yang lalu tepatnya waktu smester 3 Alhamdulillah banget bisa kebeli laptop yang dapat mempermudah semua tugas kampusku. Windows pun sudah terbuka dengan bunyi yang khas seperti Windows lainnya ku pasang Modem lalu Connected segera ku buka link yang tadi pak Lalu bilang ku ketik link itu :
http://diktis.kemenag.go.id/file/dokumen/9213789878639984.pdf
dengan rasa penasaranku yang mengebu-gebu (lebay dikit ahh) ku baca ku simak ku perhatikan dengan seksama tulisan yang tertera, sebuah pengumuman dari Kementrian Agama perihal PENGUMUMAN CALON BEASISWA 2013 UNIVERSITAS INTRNASIONAL AFRIKA KHARTOUM SUDAN senangnya bukan main namaku tertera dari 50 orang yang mendapatkan beasiswa tersebut.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang memberikan ku kesempatan untuk bisa mendapatkan beasiswa study ke Universitas Internasional Afrika (UIA) Khartoum, Sudan. Setelah melalui beberapa tes yang diadakan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral Pendidikan Islam. diantara sekian banyaknya pelajar dari Indonesia yang mengikuti ujian, tercatat sebanyak lima puluh orang yang telah lulus dan mendapatkan beasiswa Universitas Internasional Afrika.
Orang tuaku sangat senang dan bangga setelah mendengar kabar dariku, lalu setelah dimusyawarkan kemudian diputuskan untuk mengambil beasiswa ini, mereka (Mamah & Bapak) sangat mendukung sekali membantuku untuk mengurus berkas-berkas yang harus dikumpulkan seperti Paspor Asli, Surat Keterangan Sehat Dokter, Akta Kelahiran dan Ijazah semuanya pun harus sudah di terjemahkan oleh penterjemah Resmi Bpk Zein Al-Hadi .
Kami mulai mengurus semuanya secara bertahap dari tgl 16-17 September membuat paspor di Tangerang City yang letaknya tidak dekat dengan rumahku tgl 18-19 mengurus Transkrip nilai di kampus sekaligus membuat surat dokter di RS dekat kampus, oia aku belum bilang ya aku seorang Mahasiswi di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sudah semester 5 jurusan Bahasa dan Sastra Arab ^O^ keren kaann hahaha..
Kq ngurus transkrip nilai? Karenaa.. rencananya aku mau lanjut smester 5 jurusan yg sama di IUA (International Univ. Of Afrika) horee.. haha. Lanjutt.. tgl 20 ke Jakarta Timur menyerahkan berkas yang harus diterjemahin oleh bpk. Zein Al-Hadi. Satu minggu lelah sekali harus bolak-balik mengurus semuanya itu juga belum selesai. Kemudian tgl 23 mengambil Paspor, paspor itu baru jadi setelah 4 hari kerja iya kalo paspor LEGAL memang lamaa lain lagi dengan paspor yang nembak *upss sehari juga jadi tapii mahal bingit. Tgl 24 mengambil hasil terjemahan. Tgl 25 ke Departemen Agama di Jakarta menyerahkan seluruh berkas dan ditentukan tgl 03 Oktober 2013 hari kamis keberangkatannya. Tgl 26 ke PonPes Ummul Quro Al-Islami Bogor meminta restu pak kiai. Tgl 27 ke Kosan mengambil barang-barang supaya nanti pas mau packing ga repot lagi.
Tanggal 27 pada malam itu tidak bisa aku bayangkan yang sangat tidak diduga ternyata mamaku merasa ragu hati mama tidak karuan memikirkanku. Alhasil sekeluarga merasa tidak tenang dengan perasaan mama. Akhirnya esok hari kami putuskan untuk tidak mengambil beasiswa itu. Tidak kebayang bukan? Betapa lelahnya betapa repotnya aku mengurus untuk keberangkatanku ke Sudan. Tapi itu semua tidak ada artinya kalau keberangkatanku nanti tidak ada restu dari mamah. Aku ikhlaskan ku mencoba lapang dada walaupun memang sebelumnya aku menangis pada saat keputusan itu yang tidak disangka-sangka. Aku merasa kecewa tidak semangat semuanya ku anggap menyebalkan. Itu disaat emosiku mulai memuncak.
Akhirnya aku bisa mengikhlaskan semuanya, tidak apa-apa. Selalu ada kebaikan yang Allah sampaikan, pesankan, titipkan, isyaratkan dan sebagainya melalui cerita yang kita alami. senang atau sedih harus tetap kita syukuri. Yasudahlah... perkataan atau nasihat seorang IBU laksana bak sabda alam, ambil sisi baiknya saja. Masalah hasil itu tergantung kita masing-masing mau di mana pun juga. Aku harus bisa memotivator diri sendiri. Tetap semangat, banyak berdo’a dan istiqomah. tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Ridho orang tua segala-galanya untuk ku sangat berharga untuk kesuksesanku juga. Aku ingin sekali membahagiakan mereka (mamah&bapak) aku sangat menyayanginya. Mamah dengan kelembutannya, bapak dengan semangatnya aku benar benar sangat mencintai kalian. Huhuhu jadi sedih akunya :’(
Sejalan dengan itu, aku merasakan dan memahami arti pentingnya Bersyukur, menjalani hidup dengan positif thinking juga ilmu dan pendidikan, sehingga hal itu telah mendorongku untuk terus semangat melanjutkan pendidikan sampai saat sekarang ini. Pendidikan formal adalah untuk dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam dan luas lagi yang diiringi dengan iman dan taqwa serta mengharapkan ridha dari Allah SWT. Akan tetapi dalam proses perjalanannya sangatlah dibutuhkan kesungguhan, usaha keras dan semangat juga dana yang tidak sedikit pula dalam rangka membentuk diri menjadi manusia yang bekualitas.
Di mana seseorang yang berilmu dan berpendidikan cenderung akan menampilkan sikap dan perilaku serta memiliki wawasan yang sangat luas. Pendidikan yang dimaksud pun bukan hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan non-formal. Namun pendidikan formal mempunyai andil yang sangat besar dalam rangka proses pengembangan diri dan peningkatan kualitas ilmu serta intelektual seseorang yang berlandaskan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Aamiin yaa Robbal’Aalamiin..
# Terima kasih yaa ALLAH atas nikmat yang melimpah ruah yang telah engkau berikan tiada tara. #
No comments:
Post a Comment