.

Pages

Saturday, July 4, 2020

Fenomena LFH (Learn From Home) Indonesia pada masa Pandemic Covid-19

Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Berkenaan dengan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang semakin meningkat maka Kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Secara global, berdasarkan data UNESCO tanggal 19 Maret 2020, 112 negara telah menerapkan kebijakan dan belajar dari rumah, antara lain Malaysia, Thailand, Jerman, Austria, Meksiko, Afrika Selatan, Yaman dan Zambia. Dari 112 negara tersebut, 101 negara menerapkan kebijakan belajar dari rumah secara nasional. Sementara 11 negara lainnya, termasuk Indonesia, menerapkan belajar di rumah di wilayah-wilayah tertentu. Di Indonesia, kebijakan belajar dari rumah telah dilaksanakan oleh sekitar 28,6 juta siswa dari jenjang SD sampai dengan SMA/SMK di berbagai provinsi per 18 Maret 2020, sebanyak 276 Perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia telah menerapkan kuliah daring.
Pada pertengahan Maret 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi yang berdampak di banyak sektor di dunia, termasuk pendidikan.  Terkait hal tersebut, pemerintah lewat Kemendikbud pun mengeluarkan lima kebijakan pendidikan di masa darurat Covid-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa kebijakan dihasilkan tersebut setelah melalui sejumlah proses pertimbangan. "Setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, kami di Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan ujian nasional (UN) di tahun 2020. Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya," kata Nadiem beberapa waktu lalu.
Selain pembatalan UN, ada lima kebijakan lain yang dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 24 Maret 2020. Berikut lima kebijakan lainnya:
1.      Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes tatap muka dengan mengumpulkan siswa, tidak boleh dilakukan.
2.      Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya.
3.      Dinas Pendidikan dan sekolah menyiapkan mekanisme PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang mengikuti protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orang tua secara fisik di sekolah.
4.      Proses Belajar dari Rumah; Pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
5.      Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan dapat digunakan untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemic Covid-19.

LFH (Learn From Home) & WFH (Work From Home)
Proses pembelajaran dari rumah di beberapa daerah telah berlangsung sejak pertengahan Maret 2020 dan diperpanjang dengan mempertimbangkan situasi di masing-masing daerah. Dari sisi sumber daya manusia, pendidik maupun peserta didik ada yang memang sudah siap. Tidak demikian bagi sekolah yang belum pernah melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sebelumnya, terutama di daerah dengan fasilitas yang terbatas baik sisi peranti maupun jaringan.
Sebagian besar proses LFH saat ini masih memanfaatkan fasilitas grup Whatsapp dalam perangkat smart phone. Guru maupun dosen memberikan tugas kepada para peserta didik melalui grup Whatsapp, baik melalui grup orang tua siswa maupun grup kelas masing-masing. Waktu belajar sesuai dengan jadwal mata pelajaran harian. Materi belajar dipelajari secara mandiri kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan tugas harian. Untuk mengadakan tatap muka virtual dapat menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom, atau media lainnya. Dengan fitur ini, guru bisa memantau kehadiran dan keaktifan peserta didik.
Proses pembelajaran dari rumah melalui LFH idealnya tetap dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan LFH & WFH antara lain berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia, kurang jelasnya arahan pemerintah daerah, belum adanya kurikulum yang tepat, dan keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya dukungan teknologi dan jaringan internet. Kesiapan sumber daya manusia meliputi pendidik (guru dan dosen), peserta didik, dan dukungan orang tua merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan LFH & WFH.
Kendala selanjutnya yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran jarah jauh membuat para murid perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka.
Kemudian kendala yang dihadapi orang tua adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, mereka harus meluangkan lebih ekstra waktu kepada anak anak mendampingi belajar online, mereka harus membagi waktu lagi untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar online, untuk mendampingi  anak-anak dalam belajar online tentunya akan berpengaruh pada aktivitas pekerjaan rutin sehari-hari yang akan menjadi berkurang. Pembelajaran online juga memaksa para orang tua harus menggunakan teknologi, sehingga suka tidak suka dan mau tidak mau harus belajar dan siap mengajar melalui jarak jauh dengan menggunakan teknologi.
Selanjutnya, Dampak yang dirasakan guru yakni tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana pembelajaran, beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu. Berapa dampak yang dirasakan guru yaitu pada proses belajar mengajar online di rumah tanpa sarana dan prasarana memadai di rumah. seperti laptop, komputer ataupun hand phone yang akan memudahkan guru untuk memberikan materi belajar mengajar secara online. Kendala yang dihadapi para guru pun adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah.
Kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi dan menguasai teknologi untuk pembelajaran dituntut untuk meningkat dengan cepat untuk merespon online Home Learning. Komunikasi guru dan sekolah dengan orang tua harus terjalin dengan lancar. Artinya, ada pengeluaran tambahan biaya yang harus dibayar oleh guru baik berupa material maupun nonmaterial. 
Guru juga harus memberi technical support pada orang tua apabila terjadi glitches (masalah) dengan baik yg berhubungan dengan teknologi yang langsung digunakan dalam proses pembelajaran maupun setting gawai yang digunakan oleh peserta didik. Jam kerja yang menjadi tidak terbatas karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan peserta didik, orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
Dari sisi akses, tantangan bagi pemerintah adalah ketika LFH dilaksanakan di wilayah yang aksesibilitas, infrastruktur, dan literasi digitalnya masih rendah. Berdasarkan hasil survei Nasional Penetrasi Pengguna Internet 2018 APJII, sebaran data menunjukkan bahwa lebih dari separuh pengguna internet di indonesia berada di wilayah Jawa (55,7%), diikuti Sumatera (21,6%), Sulawesi-MalukuPapua (10,9%), Kalimantan (6,6%), serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,2% (bebas.kompas.id, 30 Maret 2020).  Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar dari rumah adalah keterbatasan internet baik dari ketersediaan jaringan maupun kuota untuk mengakses pembelajaran daring.

Upaya Peningkatan Kualitas Proses Belajar dari Rumah
Menanggapi berbagai keluhan terkait kendala akses internet maupun aktivitas belajar yang memberatkan pendidik maupun peserta didik, Kemendikbud mengimbau untuk mewujudkan pendidikan bermakna yang tidak hanya fokus pada capaian aspek akademik atau kognitif.
Secara lebih jelas aturan mengenai proses belajar dari rumah diatur dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-2019). Poin 2 surat edaran tersebut menjelaskan proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan: pertama, dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Kedua, difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19. Ketiga, aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Keempat, bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Menurut Zhao (2003) Tinjauan literatur saat ini telah menemukan bahwa ada banyak penelitian tentang implementasi teknologi dalam pendidikan online berkaitan dengan penghematan biaya dan efisiensi, bahwa peningkatan kualitas dan efektivitas pendidikan online memerlukan kerangka kerja yang harus diterapkan di sekolah.
Menurut Chakraborty  (2014)  mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik bagi pembelajar online. Faktor utama adalah sebagai berikut: menciptakan dan memelihara lingkungan belajar yang positif; membangun komunitas belajar; memberikan umpan balik yang konsisten secara tepat waktu; dan menggunakan teknologi yang tepat untuk mengirimkan konten yang tepat.

Kesimpulan
Proses belajar dari rumah yang dilaksanakan saat ini belum dapat disebut sebagai kondisi belajar yang ideal, melainkan kondisi darurat yang harus dilaksanakan. Masih terdapat berbagai kendala sehingga semua pembelajaran dapat optimal.
Saran dan masukan kepada instansi terkait yaitu sebelum dilaksanakan program pembelajaran online perlu dipersiapkan fasilitas pendukung, kompetensi serta pelatihan terlebih dahulu kepada siswa, guru dan para orang tua. Tanpa persiapan yang baik maka akan mempengaruhi kualitas hasil belajar mengajar.
Pemerintah pun bekerja sama dengan berbagai sektor terkait melakukan berbagai upaya untuk dapat mengatasi hambatan yang terjadi dalam LFH, baik dari sisi regulasi, peningkatan kesiapan pendidik, serta perluasan jaringan dan akses sumber belajar, agar dapat berjalan secara efektif. Namun demikian, upaya tersebut perlu terus ditingkatkan agar optimalisasi LFH tidak hanya untuk kondisi darurat seperti saat ini tetapi juga untuk dilaksanakan dalam situasi normal sesuai dengan kebutuhan belajar.

Referensi
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-7-I-P3DI-April-2020-1953.pdf (Tantangan Pelaksanaan kebijakan Belajar dari Rumah dalam masa Darurat Covid-19)
researchgate.net/publication/340661871_Studi_Eksploratif_Dampak_Pandemi_COVID-19_Terhadap_Proses_Pembelajaran_Online_di_Sekolah_Dasar
Chakraborty, M. and Muyia Nafukho, F. (2014), "Strengthening student engagement: what do students want in online courses?", European Journal of Training and Development, Vol. 38 No. 9, pp. 782-802. https://doi.org/10.1108/EJTD-11-2013-0123
Zhao, F. (2003), "Enhancing the quality of online higher education through measurement", Quality Assurance in Education, Vol. 11 No. 4, pp. 214-221. https://doi.org/10.1108/09684880310501395
https://www.liputan6.com/news/read/4227701/enam-kebijakan-kemendikbud-dalam-masa-darurat-covid-19

Friday, June 28, 2019

Perlengkapan yang perlu dibawa untuk kuliah di Negara Kuwait

Judul kali ini lebih spesifik namun sebenarnya hal-hal yang perlu disiapkan hampir sama seperti kuliah di Luar Negeri pada umumnya. 

Karena dulu sebelum saya berangkat ke Kuwait sedikit kesulitan informasi apa saja yang semestinya disiapkan, jadi saya buatkan untuk adik adik penerus selanjutnya yaa...

Negara Kuwait merupakan negara Timur Tengah yang mempunyai dua musim yaitu musim panas dan musim dingin. kedua musim ini pun bisa menjadi ekstrem, untuk musim dingin temperatur bisa mencapai 1°C (sekitar bulan November- Januari) dan musim panas untuk tahun 2019 ini mencapai 56°C (biasanya puncak panas sekali di Kuwait sekitar bulan Juni-Agustus) selebihnya musim panas mulai dari 39°C- 42°C
Barang apa saja yang perlu disiapkan:

1.      Pakaian
·        Pakaian musim panas dan Musim dingin.
·        Pakaian formal  Laki-laki dan perempuan disarankan membawa pakaian formal berupa Jas atau Kemeja atau Batik lengan Panjang dan Sepatu formal untuk sekiranya menghadiri acara khusus.
Khusus perempuan disarankan juga membawa Abaya Hitam dari Indonesia karena terkadang dibutuhkan untuk acara khusus Akhwat
·        Pakaian Olahraga
·        Pakaian Adat Traditional dibutuhkan karena setiap tahun pelajar mengikuti acara Pameran Budaya.

Semua pakaian di atas (kecuali pakaian Adat)  bisa juga dibeli di Kuwait hanya saja harga di Kuwait tentunya lebih mahal.

2.      Obat-Obatan
Minyak Kayu Putih (sulit ditemukan di Kuwait), Vitamin dan obat-obatan pribadi yang sekiranya sering dikonsumsi di Indonesia dan sulit didapat di Luar negeri.
Di setiap Asrama tersedia klinik untuk Mahasiswa dan untuk biaya kesehatan Mahasiswa Gratis.

3.      Dokumen Penting
Sebaiknya untuk ini bisa konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak kampus atau KBRI Kuwait dokumen apa saja yang harus dibawa karena persyaratan sering kali berbeda. (Membawa Dokumen legalisir dan juga fotocopy dan sebaiknya satukan dalam Map plastik tertutup agar tetap rapi dan aman).
Sediakan juga Foto Formal berlatar Biru ukuran 3X4 Lebih dari 10 buah. Karena akan sangat dibutuhkan ketika pengurusan Civil id, Student Card dll.

4.      Alat Tulis, Buku dan Laptop
Persiapkan Alat tulis lengkap dan bawa Buku penunjang perkuliahan berbahasa Indonesia karena kalau sudah sampai Kuwait hanya ada buku berbahasa Inggris dan Arab. Dan untuk yang hobby baca jangan lupa bawa Buku atau Novel favorite untuk mengisi waktu luang menghindari rasa bosan dan sepi saat menjalani hari-hari liburan panjang di Kuwait.
Laptop dan Gadget lainnya seperti ponsel dan Kamera. Jangan lupa bawa juga kabel data, USB Flashdisk/External hard disk berkapasitas besar, power bank, charger dan colokan transmisi yang sesuai dengan negara Kuwait.
Colokan Listrik di Kuwait

5.      Barang Perlengkapan Pribadi
Seperti Alat Shalat, Al-Quran, peralatan makan dari melamin (jangan yang beling) seperti mangkuk,piring, sendok, garpu, gunting, gunting kuku, jarum+benang, Kacamata Hitam, Payung, Setrika, Sendal, Kacamata Minus dan cadangannya (khusus yang berkacamata).

6.      Makanan
Maksudnya disarankan membawa makanan Indonesia ini lebih bertujuan untuk menyesuaikan rasa makanan timur tengah yang tidak pedas biar gak kaget aja gitu...
Jadi untuk teman-teman yang suka rasa pedas bisa bawa sambal-sambalan dari Indonesia atau yang suka masak bisa bawa bumbu-bumbu khas Indonesia.
Tapi kalau yang biasa makan apa aja oke, gak perlu khawatir. Selamat menikmati hidangan khas Arab :D . Kuwait University menyediakan makan 3X sehari kok.

7.      Kosmetik atau Skin Care
Bukan untuk make up tapi untuk kesehatan kulit, karena urusan perawatan kulit belum tentu bisa cocok dengan kulit kita dengan kosmetik atau skincare yang dijual di Kuwait. Dan juga perbedaan cuaca mempengaruhi kulit menjadi kering ataupun kusam.
Disarankan Bawa pelembab wajah dan bibir dari tanah air berikut beberapa cadangannya. Khusus di Kuwait, saya sangat menyarankan untuk membawa Sunblock menghindari panasnya matahari langsung ke kulit karena dalam kesehatan menghindari kanker kulit.

8.      Membawa Uang Saku secukupnya
Kuliah di Kuwait memang Fully Funded (tersedia uang saku setiap bulannya) namun untuk mendapatkan itu semua kita harus mengurus dan menyelesaikan beberapa adminsitrasi kampus terlebih dahulu sehingga disarankan membawa uang saku secukupnya sebagai pegangan untuk satu atau dua bulan lebih menunggu sampai semua urusan administrasi selesai.
Dan disarankan uang yang dibawa sudah ditukar ke mata uang USD atau KWD (Kuwait Dinar).

Sekian sharing aku kali ini yaa... semoga bermanfaat dan Sukses selalu untuk para pelajar Kuwait University ^_^

Saturday, November 10, 2018

Scholarship Non degree (Language Center) Kuwait University


Haloo, aku Devi 
Alhmdulillah aku diberi kesempatan untuk mendapatkan Beasiswa studi di Kuwait University program non-degree (Language center) selama satu tahun 2018-2019.

Menurutku, program ini cocok untuk teman-teman yang tertarik mempelajari bahasa Arab, Budaya Arab, tertarik dengan Kajian Timur Tengah, Politik dan lain sebagainya. Karena di sini kami tidak hanya belajar bahasa Arab saja tapi kami juga diberi kesempatan untuk mengikuti pelajaran atau kegiatan lainnya bersama mahasiswa Kuwait University (KU) dan bisa juga untuk research tergantung konsentrasi belajar kamu apa. Jadi intinya, program ini selayaknya jadi Mahasiswa namun hanya selama setahun di KU.

Sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menuntut ilmu di negeri ini negeri yang terkenal kaya raya dan modern. Dikenal dengan negara Mata Uang termahal di Dunia.

Beasiswa di Kuwait University Fully Funded maksudnya semuanya di fasilitasi. Mahasiswa diberi akomodasi berupa  tempat tinggal (Asrama), Transportasi, uang saku dan makan 3x sehari.
Untuk mahasiswa kayak aku yang udah biasa mondok atau pesantren mendengar kata asrama itu yaa seperti pondok pesantren, semua serba sharing. Tapi pertama kali sampai Kuwait kemudian kami diantar ke Girl’s Dormitory Kuwait University. Masya Allah... Asramanya bagus banget kayak Hotel. Serius. Bukan lebay.

Pertama kali lihat gedung asrama yang rapih, taman di depan gedung yang bersih kemudian masuk Lobby Asramanya terlihat mewah, Masya Allah.... Alhmdulillah bisa merasakan fasilitas seperti ini. Decak kagumku gak Cuma sampe itu pas masuk Lobby aja, Kemudian pembagian kamar, awalnya aku pikir satu kamar yaa minimal berdua tapi di sini khusus Asrama Putri Kuwait University kita difasilitasi Private Room satu kamar satu orang. Kamarnya juga luas banget padahal kalo di masukin dua orang lagi juga bisa cukup.

Dalam kamar sudah tersedia lemari besar dua pintu, ranjang (include kasur-bantal-selimut-seprai), meja belajar, meja kecil dan laci, lemari untuk menaruh buku atau barang lainnya. Setiap kamar juga ada dua jendela yang setiap pagi gak akan bosan untuk melihat pemandangan dari jendela. 

Asrama putri di Kuwait termasuk disiplin juga, laki-laki tidak boleh masuk, tidak boleh foto/video di sekitar kamar Asrama, jadi mohon maaf teman-teman yang kadang minta untuk "room tour" aku gabisaa videoin yak. dan setiap jam 21.30 kami harus berkumpul di bawah untuk tanda tangan sebagai absen hadir. Jika pada jam itu kita terlambat atau tidak ada di asrama atau tidak mentaati peraturan yang berlaku di asrama maka pasti akan mendapat peringatan/sanksi dan yang lebih parahnya bisa dipulangkan kembali ke negara asal. 

Belum lagi makanan yang tersedia setiap hari, ada jadwal pengambilan makan pagi dari jam 6.00-9.00, siang dari jam 12.00-15.00 dan malam dari jam 18.00-21.00.
Makanan di sini seperti halnya prasmanan di Indonesia, kita bisa memilih makanan yang kita suka dan mengatur banyak atau sedikitnya makanan yang kita ambil. Makanan empat sehat lima sempurna, sayur dan buah gak pernah absen setiap harinya. kebangetan banget pokoknya kalo aku satu tahun di sini berat badan gak naik. Hahaha.
Tapi tetap saja butuh adaptasi rasa makanan di sini yang selalu buat aku khususnya kangen makanan Indonesia. 

Untuk transportasi juga tersedia semacam bus dari Sakan Tholibat dan juga terjadwal setiap jamnya untuk ke Kuwait University, lokasi kampus ada di tiga tempat yakni Syuwekh, Khaldiyah dan Kaifan. Khusus kampus di Kaifan tidak perlu menggunakan bis karena lokasinya berada tepat dibelakang asrama cukup dengan jalan kaki lima menit sampai.dan setiap bis ada jadwal jamnya. Bisa di cek pengumuman di lobby asrama.

Transposrtasi juga tidak hanya untuk ke kampus tapi bisa juga kita request ke tempat wisata atau tempat belanja dan itu semua sudah ada jadwal keberangkatan. Jadi tinggal kita saja yang harus bisa manage waktu dan rajin baca informasi di Lobby Asrama.

Dan yang terakhir uang saku yang akan ditrasfer setiap bulannya, dan ada tambahan uang buku di setiap smester. Untuk tahun ini Kuwait University hanya bekerja sama dengan tiga bank yakni, Bayt Tamwil, Al Khalij, dan Bank Ahli.

Terlihat menyenangkan bukan? Tapi percaya lah ni hanya tulisan untuk menghibur diri dari jauhnya perantauan. 

Dengan segala fasilitas yang kita dapat dari Kuwait University kita harus bisa bijak memanfaatkan fasilitas tersebut dan juga tidak luput dari rasa Syukur kepada-Nya yang telah memberikan kesempatan berharga ini. Tak lupa juga untuk menjaga kesehatan karena cuaca di Kuwait sangat berbeda dengan Indonesia.

Semoga setelah selesainya program ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa membagi ilmu dan bermanfaat untuk masyarakat di Indonesia.


Mungkin segini dulu aja informasinya yaa. Next InsyaAllah akan terus berbagi. 

Semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Friday, September 21, 2018

KUWAIT- Adaptasi di luar negeri - Indonesian Student Life

Kuwait? Negara teluk penghasil minyak yang kaya raya dan Kuwait city ibukota negara Kuwait merupakan kota terbesar dan Modern di tengah gurun dan teriknya udara padang pasir, menjulang tinggi gedung dan Mall mewah di setiap sudut negerinya. Kuwait City juga menjadi kota budaya, politik dan pusat ekonomi Kuwait.

Negara dengan jumlah penduduk yang sedikit jika dibandingkan dengan penduduk kota Jakarta di Indonesia. Bahkan penduduk asli Kuwait yang biasa disebut Kuwaity hanya sekitar 31,4% sisanya penduduk ekspatriat yakni pekerja asing yang berasal dari negara-negara Arab sekitar kuwait, India, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, Eropa, Filiphina dan juga termasuk Indonesia.

Namun jumlah pelajar Indonesia sangat sedikit di negara Kuwait  jika dibandingkan dengan negara timur tengah lain dan Afrika seperti Mesir, Maroko, Tunisia dan Sudan.



Ketika kata “tinggal” di negara Asing terdengar wow dan sangat menyenangkan, it does have a catch. tapi sesungguhnya jauh dari tanah air merupakan perjuangan dan membutuhkan kemandirian yang tidak bisa dielakan. Tampaknya tidak mudah menyesuaikan hidup di luar negeri dan membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan lingkungan baru.

Dan bagaimana diri ini berproses untuk adaptasi dengan negara Kuwait?

1.      Mempersiapkan perlengkapan dan Mencari informasi tentang Kuwait.
Sebelum keberangkatan untuk mengikuti program International Non-Degree Scholarship Kuwait University, aku terus mencari informasi tentang Kuwait mulai dari sosial media atau mencari tahu langsung kepada mahasiswa Indonesia yang pernah atau sedang menetap di Kuwait, bagaimana kehidupan di sana bagaimana budaya, bahasa dan cuaca di sana. Setelah setidaknya kita tau sedikit tentang negara tersebut, aku mulai mempersiapkan keperluan yang tidak bisa kita dapatkan di negara tujuan. Seperti obat-obatan yang biasa kita konsumsi di Indonesia, Makanan berupa bumbu masak siap saji, sambal terasi, saos dan Bon Cabe dan lain sebagainya perlengkapan pribadi yang dibutuhkan dan memudahkan jika digunakan di luar negeri.

2.      Bersikap Ramah dan Ikut bergabung dengan lingkungan sekitar.
kami tinggal di Dormitory for Foreign Student dan yang pastinya bukan aku dan teman-temanku saja yang jadi orang asing kita berkumpul bersama kawan-kwan dari negara lainnya (beberapa negara dari benua Asia, Afrika, Eropa dan Australia) juga dengan para mahasiswa Universitas Kuwait. Ada rasa bangga ketika memulai perkenalan dan aku menyebutkan asal negara “Indonesia” hampir setiap dari mereka bilang kalau negara Indonesia dikenal dengan sifat penduduk yang Ramah tamah dan Murah senyum pastinya selalu terlihat “Awet Muda”. Dan tak jarang pula yang mengira bahwa umurku masih sekitar 13-14 tahun padahal diri ini udah kepala dua ke atas. Wkwkwk

Kemudian biasakan berbaur tidak hanya bergabung dengan kalangan serumpun saja, ketika ada teman baru dari Kuwait atau negara lainnya kita baiknya menyapa, berdiskusi, tukar informasi dan pada akhirnya bisa saling membantu satu sama lain.

3.      Menyesuaikan diri terhadap Cuaca.
Untuk menghadapi Cuaca yang tidak serupa dengan tanah air baiknya kita terus menjaga kesehatan. Kuwait memiliki empat musim yakni Musim panas, panas sekali, dingin, dingin sekali. Untuk musim panas bisa sampai 45-47 derajat bahkan bisa sampai 50 derajat ke atas dan untuk musim dingin sebaliknya. Sangatttt dingin. Persiapkan pakaian dingin berupa jaket tebal dan syal. Untuk musim panas baiknya sedia kacamata gelap untuk menghindari radiasi matahari, topi ataupun masker karena negara Kuwait merupakan negara gurun yang debunya berupa serbukan pasir kecil.

4.      Melatih Bahasa
Kita harus tau bahasa yang digunakan di negara tujuan, misal Kuwait bahasa yang digunakan yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. Khusus yang masih baru dengan bahasa Arab kuasai bahasa sapaan agar ketika bertemu dengan Kuwaity atau masyarakat lainnya setidaknya ada ucapan karena biasanya orang Arab sangat senang menyapa dan disapa. Misal bahasa Arab..السلام عليكم   شكرا , عفوا, صباح الخير , كيف حالك, مرحبا
Dan lain sebagainya. Untuk mempermudah percakapan jika belum lancar dalam berbahasa baiknya membawa buku catatan, alat tulis dan kamus kecil atau download aplikasi kamus di smartphone kalian.

5.      Belajar mengatur Keuangan dengan baik.
Sebagai mahasiswa yang jauh dari sanak saudara harus pintar mengatur keuangan untuk berjaga keperluan di luar yang diperkirakan dan menahan diri agar tidak membeli sesuatu yang kurang bermanfaat yang setidaknya kalau kita tidak beli kita masih bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. karena mata uang Dinar Kuwait mata uang termahal yang nilai tukarnya  paling tinggi di dunia mengalahkan Poundsterling. Dan Rupiah masih kalah telak karena nilai tukarnya cukup rendah.

1KD jika dikonversikan ke mata uang Rupiah 1KD= Rp. 47.606.7

Bayangkan sajaaaa di Indonesia Rp. 50.000 kita bisa membeli berbagai macam jajanan dibandingkan di sini 1KD hanya bisa membeli satu buah makanan. So, Hemat yaak.

6.      Terakhir, harus bisa menyesuaikan budaya, adat ataupun peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Negara kuwait mayoritas penduduknya merupakan muslim yang taat. Dan budaya pakaian Kuwait untuk laki-laki Dishdasa dan perempuan Abaya. Jika kita menyapu pandangan sekitar khususnya di kalangan universitas yang kita temukan kebanyakan mahasiswa yang berpakaian warna hitam atau putih.

Kita sebagai orang asing yang tinggal di sini tidak harus memakai Dishdasa ataupun Abaya setiap hari hanya saja cukup berpakaian sopan untuk laki-laki tidak memakai celana di atas lutut dan perempuan tidak menunjukan pakaian terbuka di sekitar perut. Ini merupakan salah satu peraturan resmi kampus Universitas Kuwait.

Juga jarang sekali aku melihat di cafe ataupun restaurant perkumpulan laki-laki dan perempuan dalam satu meja bahkan di dalam Mall besar saja ada Lift khusus untuk perempuan. Mesjid pun dibatasin dengan tembok antara laki-laki dan perempuan. (perempuan memiliki ruangan tersendiri).

Dan satu hal yang baru saya tahu di sini budaya merekam ataupun foto. Kuwaity kurang suka dengan hal tersebut, tidak seperti di Indonesia yang sedikit-sedikit foto/ video dan mengambil gambar sekitar untuk mengabadikan moment. Tidak dengan masyarakat negara Kuwait. Jadi aku pribadi kalau mau ambil foto harus tengok kanan kiri dulu nunggu sepi baru deh foto apalagi untuk mengambil video agak sulit dilakukan.

Jika kita sudah bisa lolos dengan persiapan adaptasi di atas memungkinkan akan turut membantu memudahkan diri kita tinggal di luar negeri khususnya di Kuwait dengan aman dan nyaman.

Semoga bermanfaat senang untuk berbagi. ^_^

Monday, August 13, 2018

TIPS MENDAPATKAN BEASISWA (Exchange/ Studi Program) di dalam atau Luar Negeri.


Baiklah... teman2 kali ini aku mau share tips mendapatkan Beasiswa di dalam ataupun luar negeri, mungkin judul tulisan aku kali ini udah banyak banget banget yang nulis, meski sebenernya agak pergolakan batin juga sih mau share tulisan ini karena aku ngerasa masih jauh banget dari teman-teman yang udah lebih banyak dan sering mendapatkan beasiswa, jadi aku putuskan untuk share berdasarkan pengalaman pribadi aja yaa...

1.      NIAT

Niatin dalem hati kalau kamu memang ingin belajar dengan sungguh-sungguh. Niat baiknya dikuatin dulu nih dalem hati. Karena kalo dari awal gak niat cuma mau coba-coba aja atau aji mumpung bahasa gaulnya itu kurang greget di perjuangannya.

Dahulu kala yaa... semenjak aku kelas akhir Aliyah mau lulus wisuda pesantren setelah selama enam tahun di sana punya niat pengen kuliah di dalam ataupun luar negeri yang penting bisa lanjut belajar pokonya lebih kenceng niat belajar ke luar negeri sih tapi belajarnya harus dengan Beasiswa. (Monmaap harap maklum keluargaku termasuk keluarga yang biasabiasaaja punya lima bersaudara cuy dan semuanya kudu dibiayain sekolah, ngerasa gatega kalo minta ke orang tua banyak kali beban nya jadi inisiatif sendiri aja gitu).

2.      RAJIN CARI INFO DAN APPLY BEASISWANYA

Akutuh kao ditanya temen-temen minta link website beasiswa suka bingung jawabnya soalnya aku pribadi nyari beasiswa kemana-mana random aja gitu gak save link nya.

Zaman sekarang kan teknologi udah canggih tuh ya tinggal cari aja search google kata kunci Fully Funded atau Scholarship atau Beasiswa abis itu baca deh persyaratannya dan tentuin yang mana yang menurut kamu setidaknya masuk kriteria entah dari jurusan atau passion kamu atau hal lain yang menurut kamu persyaratannya yang bisa sanggup kamu penuhi.

Selain search random dari google kamu bisa tanya-tanya teman sekitar atau rajin baca-baca pengumuman kampus atau langsung kunjungi website lembaga penyedia beasiswa seperti BAZDA, BAZNAS, Kemenag, Kemendikbud, Pemda,dll.

Kalo udah dapet infonya jangan pelit yaa share ke teman-teman sekitar pokonya kamu harus senang berbagi kebaikan. Sekalian ajak teman-teman apply bareng, kalo dia ga mau yaudah gapapa dan jangan ikut-ikutan gak jadi apply atau pesimis duluan yak.

3.      PERSIAPKAN CV TERBAIK dan DOKUMEN PENDUKUNG

CV itu apasih? Semacam biodata pribadi gitu.
Bagaimana cara buat CV yang baik? Kamu harus lakukan hal-hal positif biar CV kamu terisi banyak pengalaman. Entah dari pengalaman Organisasi, Volunteer, atau prestasi lainnya yang pernah kamu dapatkan untuk dicantumin ke dalam CV kamu dan jangan lupa kumpulin sertifikatnya.
Ohya kalo bisa buat CV nya pake bahasa sejuta umat “English” biar gampang kalo mau apply kemana-mananya (beasiswa dalam atau luar negeri). Tapi tergantung negara tujuan sih ya kalo ke Arab ya pake bahasa Arab.

Dokumen pendukung yakni, PASPOR (harus punya dulu pokonya kalo emang niat mau ke Luar negeri) insyaAllah kepake ko bikin paspor aja dulu di kantor Imigrasi 5 tahun sekali ko (persyaratanya cari tau sendiri ya, hehe..), Motivation Letter, ESSAI, Sertifikat Bahasa (ini emang agak susah ya guys tapi kalo blm punya cari beasiswa yang engga pake syarat ini karena gak semua beasiswa mensyaratkan ada sertifikat bahasa tapi usaha juga biar bisa punya yaa), Sertifikat Prestasi atau Kegiatan lainnya.

Note: *psstt belajar yang rajin aja itu belum cukup untuk memenuhi syarat beasiswa biasanya sang panitia pengurus beasiswa lebih tertarik memilih mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial ataupun organisasi. Belajar iya interaksi sosial juga iya. Jangan cuek-cuek yaa sama lingkungan sekitar, mumpung masih muda loh. Isi dengan kegiatan positif jangan Cuma jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang).

4.      BELAJAR BAHASA ASING

Bisa bahasa asing itu PENTING banget guys khusus Apply beasiswa ke luar negeri, ini paling penting setidaknya kamu bisa bahasa lain selain bahasa Indonesia. Ga usah minder yaa ga harus fluent ko aku pribadi masih biasa aja juga masih sama sama belajar dalam berbahasa asing.
Kuylah belajar, sekarang zaman udah lebih mudah lohh buka youtube atau ikutan kursus boleh lahh itung-itung hemat uang jajan dialihkan ke hal-hal positif.

5.      KALO JATUH JANGAN LUPA BANGUN

For your Information, akutuh udah biyasaaa dapet email penolakan dari berbagai macam beasiswa berkali-kali puluhan atau ratusan sampe lupa berapa kali *hiks kasian amat yak.
tapi yaa udah ga apa-apa mau begimana belum rezekinya kan. Terus lanjut aja daftar dan terus perbaiki CV nya, ESSAI nya, Motivation Letternya dll. Belajar dari pengalaman.

Udah jatuh kan berkali-kali malah tapi ya bangun aja. Terus maju ke depan lanjutin jalan.

Tahun ini gak dapet ya ikut lagi tahun depan dan seterusnya. Setahun kalo bisa jangan apply cuma satu beasiswa yang lain juga di apply kan kita gak tau dari usaha yang udah coba siapa tau salah satu dari beasiswa yang kita apply adalah rezeki kita. Aamiin~

6.      RAJIN IBADAH DAN BERDOA

Kalo berharap sesuatu yaa deketin dengan tulus Sang-Maha Pemberi Rezeki. Rajin beribadah tanda syukur akan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Doakan juga orang tua, para guru, dan sesama dalam kebaikan.
Doa tanpa Usaha sama aja boong. Usaha tanpa Doa itu Songong. Wkwk

7.      KALO UDAH DAPET BEASISWA JANGAN LUPA BERSYUKUR DAN GUNAKAN DENGAN SEBAIK MUNGKIN.

Dari puluhan, ratusan atau ribuan pendaftar hanya beberapa saja yang terpilih. Dipilih yang terbaik di antara yang terbaik ( aduh begimana tuh, maksudnya para calon pelamar beasiswa itu aku yakin semuanya terbaik orang yang benar-benar bersungguh-sungguh untuk belajar dan ingin menggapai impian).
Kemudian misal kamu terpilih,
Dan kamu menggunakan dengan baik beasiswa yang kamu dapat itulah tanda kamu mensyukuri Nikmat-Nya.

Misal, dapet Beasiswa dalam atau luar negeri kamu harus menjadi mahasiswa yang positif, kreatif, dan inovatif. Bisa bermanfaat untuk sekitar. Gunakan sebaik mungkin kesempatan yang sudah diberikan kepada kamu yak karena yang berharap beasiswa itu bukan Cuma satu dua orang tapi banyaaakkkkkk.

Udah segitu aja yaaa, sekali lagi ini yang aku tulis menurut pengalaman pribadi ajaa. Kalian bisa baca artikel lain juga terkait tips mendapatkan beasiswa.

Btw, I’m so sorry for Informal language I used. ^_^