.

Pages

Monday, August 13, 2018

TIPS MENDAPATKAN BEASISWA (Exchange/ Studi Program) di dalam atau Luar Negeri.


Baiklah... teman2 kali ini aku mau share tips mendapatkan Beasiswa di dalam ataupun luar negeri, mungkin judul tulisan aku kali ini udah banyak banget banget yang nulis, meski sebenernya agak pergolakan batin juga sih mau share tulisan ini karena aku ngerasa masih jauh banget dari teman-teman yang udah lebih banyak dan sering mendapatkan beasiswa, jadi aku putuskan untuk share berdasarkan pengalaman pribadi aja yaa...

1.      NIAT

Niatin dalem hati kalau kamu memang ingin belajar dengan sungguh-sungguh. Niat baiknya dikuatin dulu nih dalem hati. Karena kalo dari awal gak niat cuma mau coba-coba aja atau aji mumpung bahasa gaulnya itu kurang greget di perjuangannya.

Dahulu kala yaa... semenjak aku kelas akhir Aliyah mau lulus wisuda pesantren setelah selama enam tahun di sana punya niat pengen kuliah di dalam ataupun luar negeri yang penting bisa lanjut belajar pokonya lebih kenceng niat belajar ke luar negeri sih tapi belajarnya harus dengan Beasiswa. (Monmaap harap maklum keluargaku termasuk keluarga yang biasabiasaaja punya lima bersaudara cuy dan semuanya kudu dibiayain sekolah, ngerasa gatega kalo minta ke orang tua banyak kali beban nya jadi inisiatif sendiri aja gitu).

2.      RAJIN CARI INFO DAN APPLY BEASISWANYA

Akutuh kao ditanya temen-temen minta link website beasiswa suka bingung jawabnya soalnya aku pribadi nyari beasiswa kemana-mana random aja gitu gak save link nya.

Zaman sekarang kan teknologi udah canggih tuh ya tinggal cari aja search google kata kunci Fully Funded atau Scholarship atau Beasiswa abis itu baca deh persyaratannya dan tentuin yang mana yang menurut kamu setidaknya masuk kriteria entah dari jurusan atau passion kamu atau hal lain yang menurut kamu persyaratannya yang bisa sanggup kamu penuhi.

Selain search random dari google kamu bisa tanya-tanya teman sekitar atau rajin baca-baca pengumuman kampus atau langsung kunjungi website lembaga penyedia beasiswa seperti BAZDA, BAZNAS, Kemenag, Kemendikbud, Pemda,dll.

Kalo udah dapet infonya jangan pelit yaa share ke teman-teman sekitar pokonya kamu harus senang berbagi kebaikan. Sekalian ajak teman-teman apply bareng, kalo dia ga mau yaudah gapapa dan jangan ikut-ikutan gak jadi apply atau pesimis duluan yak.

3.      PERSIAPKAN CV TERBAIK dan DOKUMEN PENDUKUNG

CV itu apasih? Semacam biodata pribadi gitu.
Bagaimana cara buat CV yang baik? Kamu harus lakukan hal-hal positif biar CV kamu terisi banyak pengalaman. Entah dari pengalaman Organisasi, Volunteer, atau prestasi lainnya yang pernah kamu dapatkan untuk dicantumin ke dalam CV kamu dan jangan lupa kumpulin sertifikatnya.
Ohya kalo bisa buat CV nya pake bahasa sejuta umat “English” biar gampang kalo mau apply kemana-mananya (beasiswa dalam atau luar negeri). Tapi tergantung negara tujuan sih ya kalo ke Arab ya pake bahasa Arab.

Dokumen pendukung yakni, PASPOR (harus punya dulu pokonya kalo emang niat mau ke Luar negeri) insyaAllah kepake ko bikin paspor aja dulu di kantor Imigrasi 5 tahun sekali ko (persyaratanya cari tau sendiri ya, hehe..), Motivation Letter, ESSAI, Sertifikat Bahasa (ini emang agak susah ya guys tapi kalo blm punya cari beasiswa yang engga pake syarat ini karena gak semua beasiswa mensyaratkan ada sertifikat bahasa tapi usaha juga biar bisa punya yaa), Sertifikat Prestasi atau Kegiatan lainnya.

Note: *psstt belajar yang rajin aja itu belum cukup untuk memenuhi syarat beasiswa biasanya sang panitia pengurus beasiswa lebih tertarik memilih mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial ataupun organisasi. Belajar iya interaksi sosial juga iya. Jangan cuek-cuek yaa sama lingkungan sekitar, mumpung masih muda loh. Isi dengan kegiatan positif jangan Cuma jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang).

4.      BELAJAR BAHASA ASING

Bisa bahasa asing itu PENTING banget guys khusus Apply beasiswa ke luar negeri, ini paling penting setidaknya kamu bisa bahasa lain selain bahasa Indonesia. Ga usah minder yaa ga harus fluent ko aku pribadi masih biasa aja juga masih sama sama belajar dalam berbahasa asing.
Kuylah belajar, sekarang zaman udah lebih mudah lohh buka youtube atau ikutan kursus boleh lahh itung-itung hemat uang jajan dialihkan ke hal-hal positif.

5.      KALO JATUH JANGAN LUPA BANGUN

For your Information, akutuh udah biyasaaa dapet email penolakan dari berbagai macam beasiswa berkali-kali puluhan atau ratusan sampe lupa berapa kali *hiks kasian amat yak.
tapi yaa udah ga apa-apa mau begimana belum rezekinya kan. Terus lanjut aja daftar dan terus perbaiki CV nya, ESSAI nya, Motivation Letternya dll. Belajar dari pengalaman.

Udah jatuh kan berkali-kali malah tapi ya bangun aja. Terus maju ke depan lanjutin jalan.

Tahun ini gak dapet ya ikut lagi tahun depan dan seterusnya. Setahun kalo bisa jangan apply cuma satu beasiswa yang lain juga di apply kan kita gak tau dari usaha yang udah coba siapa tau salah satu dari beasiswa yang kita apply adalah rezeki kita. Aamiin~

6.      RAJIN IBADAH DAN BERDOA

Kalo berharap sesuatu yaa deketin dengan tulus Sang-Maha Pemberi Rezeki. Rajin beribadah tanda syukur akan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Doakan juga orang tua, para guru, dan sesama dalam kebaikan.
Doa tanpa Usaha sama aja boong. Usaha tanpa Doa itu Songong. Wkwk

7.      KALO UDAH DAPET BEASISWA JANGAN LUPA BERSYUKUR DAN GUNAKAN DENGAN SEBAIK MUNGKIN.

Dari puluhan, ratusan atau ribuan pendaftar hanya beberapa saja yang terpilih. Dipilih yang terbaik di antara yang terbaik ( aduh begimana tuh, maksudnya para calon pelamar beasiswa itu aku yakin semuanya terbaik orang yang benar-benar bersungguh-sungguh untuk belajar dan ingin menggapai impian).
Kemudian misal kamu terpilih,
Dan kamu menggunakan dengan baik beasiswa yang kamu dapat itulah tanda kamu mensyukuri Nikmat-Nya.

Misal, dapet Beasiswa dalam atau luar negeri kamu harus menjadi mahasiswa yang positif, kreatif, dan inovatif. Bisa bermanfaat untuk sekitar. Gunakan sebaik mungkin kesempatan yang sudah diberikan kepada kamu yak karena yang berharap beasiswa itu bukan Cuma satu dua orang tapi banyaaakkkkkk.

Udah segitu aja yaaa, sekali lagi ini yang aku tulis menurut pengalaman pribadi ajaa. Kalian bisa baca artikel lain juga terkait tips mendapatkan beasiswa.

Btw, I’m so sorry for Informal language I used. ^_^

Sunday, August 12, 2018

Interfaith Youth Forum (IYF) 2014, Palangka Raya Kalimantan Tengah


(Mohon maaf very late post, semoga bermanfaat senang untuk berbagi ^_^ )



Interfaith Youth Forum (IYF) 2014 pada saat itu diadakan di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. IYF merupakan sebuah forum dengan berbagai kegiatan di antaranya seminar, dialog, service project, kunjungan rumah ibadah dan kunjungan rumah adat. Kegiatan IYF 2014 dilaksanakan oleh Youth Interfaith Community yang bekerjasama dengan Indonesian Youth Dialogue Chapter Palangka Raya.
IYF ini merupakan annual agenda oleh Youth Interfaith Community. Pertama kalinya diadakan tahun 2012 di Palembang, 2013 di Bali, kemudian Alhmdulillah saya terpilih dan berkesempatan mengikuti IYF 2014 di Palangka Raya pada tanggal 19-22 November 2014.

Sebelum saya membahas kegiatan apa saja yang saya ikuti dalam IYF kali ini, saya perkenalkan terlebih dahulu profil penyelenggara kegiatan Youth Interfaith Community yakni sebuah komunitas fokus pada bidang perdamaian dengan mengajak pemuda lintas agama untuk bekerja bersama-sama menciptakan perdamaian di Indonesia tanpa membedakan suku, agama dan ras. Youth Intefaith Community dibentuk oleh alumni program pertukaran mahasiswa SUSI (Study of United States Institutes) for Student Leaders on Religious Pluralism and Democracy in America Program pada tahun 2012, Philadelphia, Amerika Serikat.

Tema IYF 2014, Palangka Raya Kalimantan Tengah
“HUMA BETANG; Merajut Ikatan Kebersamaan dalam Keberagaman”.

Huma Betang adalah kearifan lokal kota Palangka Raya yakni Rumah Panjang Tradisional yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda termasuk agama. konon mereka hidup dalam kerukunan dan kedamaian meskipun berbeda agama.


Rabu, 19 Nov 2014
Hari pertama kami berkumpul dan memulai perkenalan masing-masing pada umumnya memperkenalkan nama, panggilan, asal daerah, dan Universitas. IYF 2014 berjumlah 26 orang perwakilan dari berbagai macam daerah di antaranya Jakarta, Bogor, Banten, Yogyakarta, Surabaya, Salatiga, Semarang, Salatiga, Makasar, Pontianak dan Palangka Raya. Setelah itu welcoming dinner dan Istirahat. Saya satu kamar dengan Kharisma Wisnu Sesanty, Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur.

Kamis, 20 Nov 2014
Pagi harinya pembukaan Interfaith Youth Forum 2014 dan Seminar International bertajuk “Unity In Diversity” di Aula IAIN Palangka Raya pembicara Dr. Marko Mahin (Dosen dan Antropolog), Shintya Rahmi Utami (Direktur Eksekutif Global Peace Foundation Indonesia), dan Philip Klotz and Carlo Schmid (Fellows at the UNESCO). Panitia acara IYF 2014 diketuai oleh Ahmad Rafuan.
Dalam seminar Shintya Rahmi sempat menyinggung perihal youth empowerment melalui sosial media. Mengajak untuk menggunakan media sosial dengan hal-hal positif yakni social media could promote peace as long as it was not used to provoke people to carry out intolerant activities. Philip Klotz menjelaskan tentang nilai-nilai toleransi beragama. Perdamaian dan konflik sesungguhnya diciptakan oleh masyarakat itu sendiri, jadi semua kembali kepada masyarakat untuk menjadikannya keadaan konflik atau penuh kedamaian dengan mempertimbangkan perspektif hak asasi manusia. Menurut Philip dalam forum ini IYF 2014 merupakan forum pemuda that was the answer to recent doubts about Indonesai capability to provide every citizen with the right to freedom of religion.
Kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum dibagi dalam beberapa jam tentang “Pluralisme dalam Perspektif Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu dalam upaya membangun cita-cita perdamaian bangsa” dengan pembicara agama Ahzar Slamet (Islam), Floriano Suninono (Katolik Roma), Untung (Kristen Protestan), Oka Swastika (Hinduisme), dan Julito (Buddhisme).
Beberapa catatan yang saya dapat dari kuliah tersebut yakni Bangsa Indonesia  merupakan negara yang menempatkan kehidupan keagamaan, keyakinan, dan spiritual pada posisi yang sangat penting. Realitas sosiologis, kultural dan politik di Indonesia yang kental warna religiusitasnya dan dunia spiritual religius hidup subur di negeri ini. Agama dan kepercayaan yang hidup dan dianut oleh penduduk Indonesia sangatlah beragam. Bahkan yang paling beragam dibandingkan negara lain di dunia. Di negara ini, hidup dan berkembang dengan subur beragam agama dan kepercayaan mulai Hindu, Buddha, Islam, Kristen (Kristen Protestan), Katolik (Kristen Katolik), Khonghucu, Zoroastrian (Baha’i), Sikh, Taoisme, Shinto, dan ada juga sistem kepercayaan lokal seperti Kajang, Tolotang, Bissu (Sulawesi Selatan), Sunda Wiwitan (Jawa Barat), dan Kaharingan (Kalimantan), serta aliran kepercayaan (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta).
Dengan perkembangan multikulturalisme tersebut dihimbau masyarakat agar dapat menghormati sesama, menyesuaikan diri dan memperjuangkan keragaman di Indonesia agar tercipta kedamaian dalam bermasyarakat. Mengutip dari sebuah tokoh Hans Kung, bahwa “tidak ada kelangsungan hidup tanpa etika dunia, tidak ada kedamaian dunia tanpa kedamaian antar agama, dan tidak ada kedamaian agama tanpa dialog antar agama”.
Setelah break dan makan malam dilanjutkan kegiatan pengenalan Fishbowl Dialogue yakni sebuah teknik dialog yang disusun dua lingkaran untuk memulai sebuah dialog satu lingkaran berdialog dan yang diluar lingkaran mendengarkan, diaolog bermacam bertema khususnya yang sedang diperbincangkan di Indonesia tentang konflik Multikulturalism, kemudian diakhiri dengan langkah-langkah membuat action plan.
Jumat, 21 Nov 2014
Hari ketiga masih sesi kuliah tentang “How to be a leader” oleh Rebbeca Mays, Direktur Eksekutif Dialogue Institute via Skype. Dan dilanjutkan dengan Fishbowl Dialogue dengan tema pembahasan penghapusan kolom agama di KTP. Sore hari kami diberi waktu untuk mempersiapkan penampilan drama yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat hasta karya dengan bahan yang disediakan oleh panitia.
Malam harinya penampilan drama, kami sangat senang dan menikmati acara tersebut. Kami berkreatifitas tanpa batas, dibubuhi tawa canda di dalamnya dan pesan drama pun tersampaikan.
Kegiatan diakhiri dengan sesi Heart to Heart kami dibagi masing-masing berdua orang untuk saling mencurahkan isi hati, saling percaya dan mengambil hikmah dari setiap kisah yang dilontarkan. Sesi ini lebih ke renungan diri sendiri apakah sudah menjadi pribadi yang baik dalam kehidupan. Sedih pokoknya pas sesi ini. *emang dasarnya cengeng sayamah :D

Sabtu, 22 Nov 2014
Olahraga bersama dan permainan Unity Ball setelah itu dilanjutkan dengan tur Rumah Ibadah, Tempat wisata dan Service Project ke Panti Asuhan.

Kami mengunjungi GKE Immanuel, Masjid Nurul Iman, Balai Basara, Pura Pitamaha, Katedral Santa Maria, Vihara Avalokitesvara dan Bukit Karmel (Rumah Ibadah). Penangkaran Orang Utan Nyaru Menteng, Monumen Soekarno, dan Jembatan Kahayan (Objek wisata).
Malamnya kami mempresentasikan action plan, sebagaiamana hal apa yang akan kita lakukan setelah kegian IYF 2014 agar bisa mengaplikasikan di regional masing-masing. Kemudian pembagian sertifikat dan pengumuman peserta terbaik yakni, Indra Dwi Prasetyo, Univ. Tanjungpura, dan Sisi Gracia Esterina Juli, STAKN Palangka Raya.
Demikian kegiatan kami IYF 2014 Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Note:
Bhineka Tunggal Ika adalah representasi dari bangsa ini. Berbeda-beda tetapi tetap satu dalam kebersamaan. Maka, Multikulturalisme adalah suatu keniscayaan, apalagi dalam konteks Indonesia. Keragaman ras, suku, bahasa dan agama merupakan ciri khas serta kelebihan dari bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain. Namun demikian, perbedaan yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan konflik dan perselisihan. Oleh karena itu, harus ada formula untuk mendamaikan dan menyatukannya.
Dalam masyarakat modern, multikulturalisme lebih kompleks lagi. Sebab budaya baru terus bermunculan akibat akses komunikasi dan informasi yang tak terbendung. Saat terjadi pertemuan antara globalisasi negara-bangsa (nation-state) dan kelompok identitas maka kemunculan dari kelompok-kelompok identitas ini semakin menguat. Globalisasi akan mendorong penguatan kesadaran politik dalam kelompok-kelompok ini dan membuka kesadaran yang mendorong pentingnya identitas. Globalisasi memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok identitas untuk menemukan akar identitasnya.
Pemahaman agama, sebagai salah satu pilar penting dalam membentuk masyarakat adil dan sejahtera menjadi penting untuk diperhatikan. Artinya, kerigidan, penuhanan atas pemahaman sendiri dan menganggap yang lain sebagai golongan sesat harus diberantas. Sebab pada hakikatnya tidak ada kebenaran apa pun yang menginjak dan meniadakan kebenaran lain.
Melalui program Interfaith Youth Forum para pemuda yang berbeda agama diajak dan agar mengajak masyarakat sekitar untuk memahami perbedaan melalui dialog dan kemudian mencintai serta menghargai serta merawat keberagaman tersebut.




all photos credit by Lis Pratiwi


Monday, August 6, 2018

Insomnia

Hitam pekat menjadikan malam seperti ketakutan
Padahal ia diciptakan untuk melepas penat sang manusia yang merasa lelah menghadapi kehidupan
Diberikannya kenyamanan beristirahat.
Kemudian terlelap.
Hingga lupa menghapus khilaf.

Mata terpejam namun tidak hilang sadar.
Berusaha menghilang malah makin terjaga.
Mengalihkan sepenuh hati berharap diberi kesempatan untuk merasa tenang walau sejenak.
Ternyata bukan untuknya.

Di antara kesunyian yang semakin hampa
Ia terus memberontak kepada sang manusia
meminta hak untuk beristirahat.

Lagi-lagi
Ia panik dalam kebingungan
Saling menyalahkan.
Harusnya mereka bekerja sama antara hati pikiran dan panca indera.

Wahai sang manusia.
Jaga kesehatan mu.
Semua itu titipan-Nya,
maka rawatlah dengan bijak.

Istirahatlah...

Hari esok menanti semangatmu.

Semoga masih bisa bertemu.